Selasa, 29 Maret 2011

"TUGAS MENGANTAR TAMU-TAMU ASING"


(dari draft buku: "Catatan seorang mantan Ajudan" oleh mastonie)
Tulisan bersambung (10)

      Perkenalan dengan keluarga Bill Morrison.
Daerah Wisata Baturraden, Purwokerto. April 1977.

Seperti sudah saya tuliskan sebelumnya, tugas pertama saya di Bagian Protokol adalah mengantar kedatangan tamu-tamu Gubernur. Terutama tamu asing. Sekitar bulan April tahun 1977, Bapak Gubernur menerima kunjungan kehormatan Mantan Menteri Pertahanan Australia, H.E[1] Bill Morrison. Beliau disertai isteri –Martha– dan kedua anak mereka. Mantan Menteri itu rupanya bermaksud menikmati masa liburan bersama keluarga didaerah wisata yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Seperti biasa Pak Rasiman menugaskan saya untuk menyertai rombongan tamu Pak Gub. Kali ini saya ditemani oleh Pak Supomo, seorang petugas penerjemah resmi dari Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
Meskipun saya bersikukuh memanggil dengan sebutan “Yang Mulia” –karena saya merasa membawa nama Pak Gubernur dan tidak ingin menimbulkan kesan petugas Protokol yang kurang ajar– tetapi beliau berdua tetap minta dipanggil sebagai “Bill dan Martha” saja. Sikap yang sungguh sangat bersahaja dan bersahabat. Di Wisma Perhutani Baturraden, dimana rombongan menginap, kami berenam –saya, Pak Pomo dan keluarga Morrison- menikmati dinginnya cuaca dengan berbincang santai, saling bercerita tentang berbagai topik, bahkan anekdot yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Mereka ternyata keluarga yang sangat “hangat”. Pada malam harinya, Bapak Rudjito, Bupati Banyumas mengundang para tamu menikmati jamuan makan malam di Pendopo Kebupaten dengan sajian acara kesenian khas daerah Banyumas -calung dan ronggeng-. Saya menjadi penerjemah tidak resmi untuk kedua anak keluarga Morrison. Repot juga menjawab pertanyaan tentang kesenian daerah yang dipentaskan pada malam itu. Tapi kesan mereka terhadap suguhan acara secara keseluruhan adalah sangat mengesankan. Saya tahu mereka tidak berbasa-basi, melihat ketulusan mereka selama dalam perjalanan yang memakan waktu sekitar satu minggu. Sebetulnya kunjungan di Jawa Tengah meliputi beberapa obyek wisata, diantaranya Dieng, Borobudur dan Tawangmangu. Tapi entah mengapa, Baturraden menjadi tempat yang paling mengesankan bagi mereka sekeluarga. Saya dan Pak Pomo mendapat kenang-kenangan dari keluarga Morrison, untuk disampaikan pada keluarga kami masing-masing yang menunggu dirumah. Mereka merasa telah menyita waktu kami dari keluarga dan untuk itu mereka memandang perlu memberikan “kompensasi”! Kesempatan mengantar tamu asing kali ini memang memberikan kesan khusus pada saya dan Pak Pomo. Hubungan yang terjalin begitu erat, seolah kami sudah bertemu lama.
Sebelum bertolak kembali ke Australia, keluarga Morrison berjanji suatu saat akan kembali lagi ke Indonesia. Entah kapan. Tak terduga hubungan saya dengan keluarga Bill Morrison nantinya akan tetap berlanjut.
    Saya tidak pernah membayangkan bahwa pada suatu hari kelak akhirnya mereka betul-betul akan kembali lagi ke Indonesia.

              (Yang Mulia Bill Morrison kelak kemudian hari memang datang kembali ke Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Duta Besar -Luar Biasa dan Berkuasa Penuh- Australia untuk Republik Indonesia! Pertemuan saya kembali dengan ‘Bill dan Martha’ di Jakarta akan saya ceritakan dalam bab lain).


bersambung.....


[1] Ingg.: His Excellency : Yang Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar