Senin, 26 Mei 2014

CATATAN PERJALANAN "UMROH KOSASIH" (6)



-Bagian Keenam-

 (Ditulis pada hari Kamis, 6 Juni 2013)

 Moncong Boeing 777-300ER Saudia Air di Bandara Soetta

“Labbaik Allahuma Labbaik, Labbaika la syarikalaka labbaik . . .
(Aku sambut panggilan Mu ya Allah, aku sambut panggilan Mu. Aku sambut panggilan Mu, tidak ada sekutu bagi Mu, aku sambut panggilan Mu).


Pertama kali terbang dengan pesawat Boeing 777-300ER

     Pukul 11.30 petugas ground crew Saudia Air muncul di lounge untuk meminta para jemaah segera menuju ruang tunggu keberangkatan. Ketika saya ingatkan bahwa jadwal boarding time adalah pukul 12.20 dia menjawab singkat:
“Pak, hari ini penumpangnya ratusan jumlahnya. Jadi mohon maaf kalau kami terpaksa meminta para penumpang untuk lebih awal masuk keruang tunggu”
Ooo, jadi para penumpang berseragam yang banyak saya temui di gate E3 tadi pagi rupanya akan terbang bersama saya dalam satu pesawat.

     Dari ruang tunggu yang seluruhnya berdinding kaca, saya baru tahu kalau akan terbang dengan memakai pesawat Boeing 777-300ER. Pesawat tersebut tampak sudah menempel di “belalai gajah” (garbarata) yang merupakan lorong masuk bagi para penumpang.

     Inilah untuk pertama kalinya saya terbang dengan menggunakan pesawat Boeing 777. Diwaktu-waktu yang lalu saya selalu terbang ke tanah suci dengan pesawat Jumbo Boeing 747 berbagai tipe (dari 200 sampai 400). Memang baru pertama kali ini saya menjadi penumpang pesawat milik Saudi Arabian  Airlines, yang biasa disingkat menjadi Saudia Air. Biasanya saya terbang dengan Garuda. Rupanya  Saudia Air memang hanya menggunakan armada Boeing 777 untuk rute Jakarta-Jeddah (atau Madinah).

     Boeing 777-300ER (Extended Range) adalah pesawat buatan pabrik Boeing Commercial Airplanes Amerika Serikat. Konon inilah pesawat wide body (berbadan lebar) buatan Boeing yang pertama kali menggunakan sistem kemudi “fly by wire”. (Sistem kemudi elektronik canggih ini biasa dipakai oleh pesawat tempur. Akan tetapi sudah lama diaplikasikan pada pesawat jet penumpang buatan pabrik Airbus yang bermarkas dikota Toulouse, Prancis. Cirinya adalah tongkat kemudi yang ada di kokpit berbentuk seperti joystick, mirip yang dipakai dalam video game).

Boeing 777-300ER Saudi Arabian Airline
      Pesawat yang panjangnya mencapai hampir 74 meter ini memiliki 2 buah mesin jet buatan General Electric tipe GE90-115B. Mesin kembar berkekuatan sangat besar itu membuat burung besi seberat 300 ton (berat kotor saat take off) mampu terbang dengan kecepatan sampai 950 km/jam (Mach 0,84).  Beberapa tipe Boeing 777 ada yang memakai mesin buatan Rolls-Royce Trent 892 atau buatan Pratt & Whitney PW 4090. Daya jelajahnya lebih dari 14.000 kilometer dengan ketinggian maksimum lebih dari 43 ribu feet (kaki). 

     Saudi Arabian Airlines banyak mengoperasikan pesawat jenis Boeing 777-300.  Mungkin karena daya jelajahnya sedang sampai jauh (medium to long range) dan mempunyai kapasitas penumpang yang bisa mencapai lebih dari 500 orang.

Interior Boeing 777-300ER Saudia Air
     Adapun konfigurasi tempat duduk di pesawat Saudia Air dikelas Y (ekonomi) adalah 3 – 4 – 3, yang berada dalam satu baris. Semua kursi penumpang dilengkapi dengan TV monitor kecil (10 inch) yang terletak disandaran kursi penumpang didepannya. Dalam penerbangan Jakarta-Jeddah yang memakan waktu sekitar 9 jam nonstop, penumpang bisa memilih beberapa program tontonan audio visual. Head set  dibagikan sewaktu pesawat sudah mengudara. Ups, tapi bukan diberikan cuma-cuma lho. Alat pendengar ini akan diminta kembali oleh Pramugari sebelum pesawat mendarat.

       Dioperasikan dengan remote control berkabel, atau langsung menyentuh layar monitor (touch screen) para penumpang bebas memilih acara yang disukai.  Program yang ada antara lain  pengajian, manasik haji/umroh, film bioskop (Arab dan barat) dan film dokumentasi sejarah Islam serta musik dan komedi. Dari monitor itu penumpang juga bisa melihat peta rute terbang pesawat (termasuk ketinggian, kecepatan, suhu udara diluar, waktu yang sudah ditempuh dan lain-lain). Walaupun untuk memantau situasi penerbangan itu juga ditayangkan disebuah layar monitor besar yang berada didinding pembatas  ruang antara kelas  bisnis dan ekonomi.. 

      Inilah salah satu kelebihan dibanding dengan fasilitas yang dimiliki oleh pesawat dari maskapai penerbangan Garuda. Barangkali karena Boeing 777-300ER milik Saudia Air adalah pesawat yang lebih baru dibanding Jumbo Jet  Boeing 747 milik Garuda. Setidaknya itu yang telah saya alami ketika menjadi penumpang Garuda beberapa kali ketanah suci.


Bandara yang tak pernah usai direnovasi....

     Pesawat Boeing 777-300ER Saudi Arabian Airline mendarat dengan sangat mulus di runway Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah. Waktu setempat menunjukkan pukul 18.37 sore.  Masih  pada hari yang sama, Sabtu, tanggal 27 April 2013. Perbedaan waktu 4 jam antara Jeddah dan Jakarta membuat penerbangan yang lamanya 9 jam seperti hanya terbang 5 jam saja. Hari masih terang benderang. Adzan Magrib untuk Jeddah dan sekitarnya baru berkumandang pada pukul 18.45. 

     Sewaktu pesawat masih berjalan di taxi way, saya melihat bahwa Bandara King Abdul Azis masih terus dalam perbaikan dan penambahan sarana. Hal tersebut nampak dari banyaknya gundukan material dan alat-alat berat disekitar landasan dan areal Bandara. Perluasan Bandara ini pasti karena Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyadarai harus memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu Allah yang setiap tahun jumlahnya bertambah banyak. Entah sampai kapan selesainya. Negara kaya raya ini tampaknya tak pernah kekurangan dana.

     Saudia Air ternyata mempunyai terminal tersendiri di Bandara King Abdul Azis. Jaraknya lumayan jauh dari runway. Oleh sebab itu pesawat melakukan taxiing agak lama. Dari situ saya jadi tahu bahwa armada Boeing 777 Saudia ternyata banyak sekali. Semua pesawat diparkir rapi berjejer di apron terminal khusus Saudia Air.  Kelihatannya lebih banyak Boeing 777 daripada pesawat Jumbo Boeing 747nya.

     Turun dari tangga pesawat, penumpang langsung dijemput dengan bis-bis besar. Dari tempat parkir pesawat kemudian seluruh penumpang dibawa menuju ke terminal kedatangan. Suasana tampak hiruk pikuk diterminal kedatangan khusus Saudia Air. Mungkin karena banyaknya penumpang yang baru tiba diwaktu yang hampir bersamaan.  Jumlahnya ratusan. Dari berbagai maskapai penerbangan dan mungkin juga dari berbagai negara diseluruh dunia.



Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar