by mastonie on Tuesday, March 30, 2010 at 11:23pm
-catatan tentang sebuah penantian-
cintaku pada Mu adalah sebuah
warna yang menghablur pada
sebidang kaca kadang
berwarna merah jambu, biru
ungu, kuning tembaga bahkan
kadang bagai kelamnya malam begitu
indah tapi juga sekaligus memporak
porandakan kaidah segala dan
menyilaukan mata
cintaku pada Mu adalah seberkas
kertas yang kutulisi dengan
tinta emas berisi penggalan
kata yang tak kusadur dari mana mana kecuali
dari letupan sebuah lubuk
hati yang seperti bara
api tersiram minyak sebelanga namun
asapnya begitu menyejukkan jiwa
kertas yang kutulisi dengan
tinta emas berisi penggalan
kata yang tak kusadur dari mana mana kecuali
dari letupan sebuah lubuk
hati yang seperti bara
api tersiram minyak sebelanga namun
asapnya begitu menyejukkan jiwa
cintaku pada Mu adalah sebutir
biji yang sekonyong merebak meruapkan
nafas kerinduan yang membuat
angin malas bertiup tapi terkadang
juga meletupkan prahara seperti
yang selalu ku katakan: "kerinduanku
pada Mu membuatku tak nyaman" memang
tampaknya kerinduan selalu akan
menggelisahkan bagi siapapun tak
terkecuali aku tapi tidakkah
akan ku nikmati saja datangnya panggilan
Mu?
biji yang sekonyong merebak meruapkan
nafas kerinduan yang membuat
angin malas bertiup tapi terkadang
juga meletupkan prahara seperti
yang selalu ku katakan: "kerinduanku
pada Mu membuatku tak nyaman" memang
tampaknya kerinduan selalu akan
menggelisahkan bagi siapapun tak
terkecuali aku tapi tidakkah
akan ku nikmati saja datangnya panggilan
Mu?
(satu demi satu helai
penanggalan terkoyak dari
tangkainya pun demikian dengan
hatiku yang terkoyak dan
terobek ketika dengan pelan tapi
pasti suatu ketika entah kapan entah
dimana kuasa Mu akan merenggut nafasku!)
jakarta ketika hujan datang lagi
pertengahan bulan dipagi hari
pertengahan bulan dipagi hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar